Analisis Yuridis Terhadap Pengembangan Kota Batam Sebagai Daerah Tujuan Pariwisata Ditinjau Dari Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan.

Purba, Lisbet (2020) Analisis Yuridis Terhadap Pengembangan Kota Batam Sebagai Daerah Tujuan Pariwisata Ditinjau Dari Undang-undang Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Master thesis, Universitas Internasional Batam.

Preview	Text t-17125201-abstract-en.pdf Download (787kB) | Preview
Preview	Text t-17125201-abstract-id.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text t-17125201-bibliography.pdf Download (80kB) | Preview
Preview	Text t-17125201-chapter1.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text t-17125201-chapter2.pdf Download (3MB) | Preview
	Text t-17125201-chapter3.pdf Restricted to Repository staff only Download (950kB) | Request a copy
	Text t-17125201-chapter4.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy
Preview	Text t-17125201-chapter5.pdf Download (805kB) | Preview
	Text t-17125201-chapter6.pdf Download (284B)
	Text t-17125201-chapter7.pdf Download (284B)
Preview	Text t-17125201-cover-id.pdf Download (15kB) | Preview

Abstract

Kota Batam memiliki beragam jenis wisata yang merupakan daya tarik dalam menarik wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara untuk datang berkunjung ke Kota Batam.Kota Batam menduduki peringkat ketiga dalam destinasi Pariwisata Nasional setelah Bali dan Jakarta.Hal ini disebabkan letak Kota Batam yang sangat strategis berbatasan dengan negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Vietnam, Kamboja dan Thailand. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana mengembangkan Kota Batam sebagai daerah tujuan pariwisata berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kota Batam dalam mengambangkan Kota Batam sebagai daerah tujuan pariwisata. Metode penelitian yang digunakan yaitu normatif empiris penggabungan antara pendekatan hukum normatif dengan adanya penambahan unsur empiris,teknik pengumpulan data terdiri dari data primer dan data sekunder. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Kota Batam bisa menjadi daerah tujuan pariwisata ditinjau dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, namun pemerintah Kota Batam harus segera membuat peraturan daerah Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah Kota Batam (Perda RIPPD) dan Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) supaya industri pariwisata di Batam dapat berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan amanat dari Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. ********************************************************************** The Batam city has a variety of types of tourism attraction in attracting local and foreign tourists to visit Batam. Batam is ranked third in the National Tourism destinations after Bali and Jakarta due to the very strategic location of Batam bordering neighboring countries such as Singapore, Malaysia, Brunei Darussalam, Vietnam, Cambodia, and Thailand. This study aimed to find out how to develop Batam as a tourism destination area based on Law Number 10 of 2009 regarding Tourism and the constraints faced by the Batam City Government in developing the city as a tourism destination area. The research method used is normative-empirical, combining normative legal approaches with the addition of empirical elements. Data collection techniques consist of primary data and secondary data. This study concludes that the city of Batam can be a tourist destination in terms of Law Number 10 of 2009 regarding Tourism, but this city must immediately make a regional regulation and that is Batam City Regional Tourism Development and Regional Spatial Planning, therefore the tourism industry in Batam can run optimally following the mandate of the law.

Actions (login required)

View Item