Dewi, Nina Puspita (2017) Studi efisiensi pembangunan jembatan dengan metode Balance cantilever dan metode shoring. Undergraduate thesis, Universitas Internasional Batam.
|
Text
1211014-Cover.pdf Download (20kB) | Preview |
|
|
Text
1211014-Table_of_content.pdf Download (781kB) | Preview |
|
|
Text
1211014-Abstract_In.pdf Download (250kB) | Preview |
|
|
Text
1211014-Chapter 1.pdf Download (862kB) | Preview |
|
|
Text
1211014-Chapter 2.pdf Download (2MB) | Preview |
|
Text
1211014-Chapter 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
Text
1211014-Chapter 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
||
|
Text
1211014-Chapter 5.pdf Download (802kB) | Preview |
|
|
Text
1211014-Bibliography.pdf Download (778kB) | Preview |
Abstract
Di Indonesia sedang berlangsung pembangunan infrastruktur di berbagai daerah guna menghubungkan dua atau lebih daerah dengan sarana yang memadai dan baik. Pada daerah padat penduduk dan padat bangunan kebanyakan jalan yang dibangun adalah jembatan jalan layang, dalam pembangunannya ada banyak sekali metode yang dapat digunakan seperti metode traveller, metode shoring. Kedua metode tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan, sehingga perlu diadakannya studi efisiensi untuk mengetahui metode mana yang lebih efisien. Metode balance cantilever merupakan metode yang bergerak maju dari dua sisi pierhead sampai titik yang diinginkan sedangkan metode shoring adalah metode pembangunan jembatan menggunakan sistem perancah yang terbuat dari besi yang bisa dibongkar pasang dengan mudah. Kekurangan dari sistem traveller adalah biaya yang lebih mahal dan waktu pengerjaan yang lebih lama namun memiliki kelebihan yaitu tidak memerlukan pemblokiran jalan sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat sementara kelebihan metode shoring adalah biaya yang lebih murah dan waktu pengerjaan yang lebih cepat. Penelitian ini meneliti dengan menggunakan perangkat lunak AutoCad untuk mengetahui kebutuhan shoring yang diperlukan dan menggunakan Microsoft Project untuk mengetahui lama waktu yang diperlukan kedua metode tersebut untuk menyelesaikan pembangunan suatu jembatan, dalam hal ini akan dihasilkan jumlah hari kerja masing – masing metode yaitu untuk metode traveller dengan jumlah hari kerja 213.75 hari, biaya yang diperlukan untuk metode traveller adalah Rp 21M untuk 10 bulan kontrak. dan metode shoring dengan jumlah hari kerja 187.5 hari, biaya yang diperlukan untuk metode shoring adalah Rp 7.3M, berdasarkan analisis metode shoring merupakan metode yang lebih efisien untuk membangun suatu jembatan.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Traveller, Shoring, Girder. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TG Bridge engineering |
Divisions: | School of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering |
Depositing User: | Ferry S |
Date Deposited: | 21 Jun 2018 07:36 |
Last Modified: | 21 Jun 2018 07:36 |
URI: | http://repository.uib.ac.id/id/eprint/878 |
Actions (login required)
View Item |