Sihotang, Nimrot (2012) Peningkatan Pengamanan dan Pembinaan Terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan Menurut Undang - Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan (Studi Kasus Pada Rumah Tahanan Negara Klas IIA Batam). Master thesis, Universitas Internasional Batam.
|
Text
T-1052013-abstract_idp.pdf Download (338kB) | Preview |
|
|
Text
T-1052013-bibliographyp.pdf Download (338kB) | Preview |
|
|
Text
T-1052013-chapter1p.pdf Download (361kB) | Preview |
|
|
Text
T-1052013-chapter2p.pdf Download (508kB) | Preview |
|
Text
T-1052013-chapter3p.pdf Restricted to Repository staff only Download (347kB) |
||
Text
T-1052013-chapter4p.pdf Restricted to Repository staff only Download (452kB) |
||
|
Text
T-1052013-chapter5p.pdf Download (345kB) | Preview |
|
|
Text
T-1052013-cover_idp.pdf Download (345kB) | Preview |
|
|
Text
T-1052013-table_of_contentsp.pdf Download (337kB) | Preview |
Abstract
Peningkatan pengamanan dan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan yang telah dilaksanakan di Rutan/Lapas tidak menjamin akan terciptanya suasana yang aman di dalam Rutan/Lapas. Walaupun Peningkatan pengamanan dan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan yang diterapkan sudah bermacam-macam tetapi tetap saja ditemukan banyaknya penyimpangan. Beberapa contoh penyimpangan yang terjadi saat ini yaitu peredaran narkoba di dalam rutan / lapas, rutan / lapas menjadi surga bagi para pengedar dan pemakai narkoba, tingginya tingkat residivis serta beberapa penyimpangan lainnya. Penyimpangan ini hampir terjadi di seluruh Rutan/Lapas yang ada di Indonesia, ini menandakan bahwa kelemahan tidak pada satu Rutan/Lapas saja tetapi secara keseluruhan, hal ini menunjukkan adanya kelemahan sistem di rutan/lapas yang ada di Indonesia. Amanat yang ada dalam peraturan perundang-undangan tidak sinkron dengan aktualisasi di lapangan. Banyaknya ketimpangan antara teori dan praktek menyebabkan minimnya peningkatan pengamanan dan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan. Beberapa hambatan yang dihadapi petugas dalam rangka Peningkatan pengamanan dan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan yang terjadi di rutan / lapas yaitu over kapasitas. Minimnya sumber daya manusia, minimnya anggaran, minimnya sarana dan prasarana, rendahnya kesejahteraan petugas dan keadaan sosial politik dan budaya yang tidak stabil mengakibatkan banyaknya penyimpangan di dalam rutan/lapas. Peningkatan pengamanan dan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan tidak dapat tercipta begitu saja, dibutuhkan kerjasama yang tinggi untuk dapat meningkatkan pengamanan dan pembinaan terhadap warga binaan pemasyarakatan di rutan/lapas, beberapa upaya yang ditempuh guna peningkatan pengamanan dan pembinaan demi tercapainya tujuan sistem pemasyarakatan yaitu menciptakan manusia mandiri dan tidak melanggar hukum kembali, yakni dengan memberikan hak-hak warga binaan pemasyarakatan secara tepat waktu, melakukan kerjasama dengan instansi terkait, memasang himbauan dan ajakan untuk tidak melakukan perbuatan yang melanggar peraturan dan tata tertib, mengajukan permohonan hibah terhadap pemerintah daerah, perorangan dan kelompok, serta memberdayakan tenaga tahanan/narapidana untuk meningkatkan pengamanan dan peningkatan demi tercapainya tujuan sistem pemasyarakatan.Peningkatan Pengamanan dan Pembinaan yang telah dijalankan di Rutan atau Lapas saat ini merupakan peningkatan yang dilaksanakan berdasarkan prosedur tetap yang sudah ada namun tidak di dukung dengan sarana prasarana yang diamanatkan oleh sistem peraturan perundang - undangan yang ada, sehingga beban kerja tidak sesuai dengan kondisi dilapangan yang menyebabkan banyaknya penyimpangan dibidang keamanan dan pembinaan yang tidak tercapai secara maksimal.
Item Type: | Thesis (Master) |
---|---|
Subjects: | K Law > Hukum Pidana |
Divisions: | School of Law > Master of Law |
Depositing User: | Mutia Farida |
Date Deposited: | 26 Jan 2017 08:05 |
Last Modified: | 26 Jan 2017 08:05 |
URI: | http://repository.uib.ac.id/id/eprint/39 |
Actions (login required)
View Item |