Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur Atas Debitur Asing yang di Nyatakan Insolvensi oleh Putusan Pengadilan Indonesia (Study Kasus: Putusan Pengadilan Niaga Medan Nomor:11/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN Niaga Mdn)

Kelvin, Edwar (2020) Perlindungan Hukum Terhadap Kreditur Atas Debitur Asing yang di Nyatakan Insolvensi oleh Putusan Pengadilan Indonesia (Study Kasus: Putusan Pengadilan Niaga Medan Nomor:11/Pdt.Sus-PKPU/2018/PN Niaga Mdn). Master thesis, Universitas Internasional Batam.

Preview	Text t-16105211-abstract-en.pdf Download (193kB) | Preview
Preview	Text t-16105211-abstract-id.pdf Download (218kB) | Preview
	Text t-16105211-bibliography.pdf Download (288B)
Preview	Text t-16105211-chapter1.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text t-16105211-chapter2.pdf Download (4MB) | Preview
	Text t-16105211-chapter3.pdf Restricted to Repository staff only Download (637kB) | Request a copy
	Text t-16105211-chapter4.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy
Preview	Text t-16105211-chapter5.pdf Download (917kB) | Preview
	Text t-16105211-chapter6.pdf Download (284B)
	Text t-16105211-chapter7.pdf Download (284B)
Preview	Text t-16105211-cover-id.pdf Download (77kB) | Preview

Abstract

Undang - Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan PKPU sebagai salah satu instrumen dalam penyelesaian persengketaan utang piutang saat ini sudah menjadi instrumen yang paling popoler di Indonesia, salah satunya adalah kasus Insolvensinya Penaga Timur (M) SDN.BHD Perusahaan Pelayaran Asal Malaysia dikarenakan tidak mengajukan Proposal Perdamaian pada saat Rapat Kreditur, oleh karenanya Kurator yang diangkat Pengadilan segera melakukan Pemberesan, akan tetapi terkendala oleh karena kedudukan harta – harta (boedel pailit) milik Penaga Timur (M) SDN.BHD berada di luar Wilayah Yurisdiksi Republik Indonesia, dan tentunya kepastian hukum yang dicita – citakan oleh PT. Wijaya Artha Shiping (PT.WAS) dan PT. Ujung Medini Lestari (PT.UML) selaku Kreditur tidak tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas Perspektif Umum kepailitan terhadap Insolvensi Debitur Asing berdasarkan Sistem Kepailitan di Indonesia yang bermura kepada Proses Pemberesan Harta (boedel Pailit) di luar wilayah Republik Indonesia, guna menjawab permasalahan tersebut maka Penulis melakukan penelitian yang bersifat deskriptif-eksploratoris dengan metode pendekatan yuridis-normatif. Dari hasil penelitian yang telah di lakukan, Penulis tidak menemukan keadaan dimana Insolvensinya Penaga Timur (M) SDN BHD disebabkan oleh metode pendekatan cash flow test, maupun balance sheet test atau konsep going concern value dan juga tidak memiliki kaitannya dengan penilaian rasio keuangan debitur seperti likuiditas (liqidaty), solvabilitas (solvability), profitabilitas (profitability) dan leverage seperti yang berlaku dalam Perspektif Rezim Kepailitan pada umumnya, dan dalam hal ini minimnya pengaturan tentang ketentuan – ketentuan Hukum Internasional yang berkaitan dengan Pemberesan Boedel Pailit dan/atau Cross Border Insolvensy menyebabkan Kurator belum dapat memenuhi hak – hak para Kreditur terhadap bodle pailit yang berada di luar Wilayah Republik Indonesia. ********************************************************************** Act Number 37 of 2004 concerning Bankruptcy and PKPU as one of the instruments in settling debts and debts has now become the most popular instrument in Indonesia, one of which is the case of the Insolvency of Penaga Timur (M) SDN, BHD Malaysian Shipping Company due to not submitting a Reconciliation Offer during the Creditors' Meeting, therefore the Curator appointed by the Court immediately ordered, but was constrained because of the position of the assets (boedel pailit) belonging to Penaga Timur (M) SDN.BHD was outside Jurisdiction of the Republic of Indonesia, and of course, the legal firmness envisioned by PT. Wijaya Artha Shiping (PT.WAS) and PT. Ujung Medini Lestari (PT.UML) as the creditor was not reached. This study aims to clarify the general bankruptcy perspective on Foreign Debtor Insolvency based on the Bankruptcy System in Indonesia which feigns to process the Assets of Bankruptcy (boedel pailit) outside the territory of Republic of Indonesia. To answer the problem, the author conducts a descriptive-exploratory study with a normative juridical approach. From the results of the conducted research, the writer did not find situation where the Insolvency of Penaga Timur (M) SDN BHD is caused by the cash flow test approach method, the balance sheet test or going concern value concept and also has no relation to the assessment of debtor financial ratios such as liquidity, solvency (solvability), profitability and leverage as appropriate in the Perspectives of Bankruptcy Regime in general, and in this case the lack of regulation on the provisions of International Law relating to the Ordering of Bankruptcy Boards and/or Cross Border Insolvency in general. The curator has not been able to fulfill the rights of creditors for bankruptcy parties outside the territory of the Republic of Indonesia.

Actions (login required)

View Item