Tinjauan Yuridis terhadap Pengawasan Peredaran Pangan Olahan Tanpa Izin (Illegal) oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan di Batam

Jepriyaman, Jepriyaman (2019) Tinjauan Yuridis terhadap Pengawasan Peredaran Pangan Olahan Tanpa Izin (Illegal) oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan di Batam. Undergraduate thesis, Universitas Internasional Batam.

Preview	Text s-1551091-abstract-en.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text s-1551091-abstract-id.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text s-1551091-bibliography.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text s-1551091-chapter1.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text s-1551091-chapter5.pdf Download (2MB) | Preview
Preview	Text s-1551091-cover-id.pdf Download (88kB) | Preview

Abstract

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki unit pelaksana di wilayah Kepulaan Riau yang bernama Balai POM Batam. Dimana tugas dan fungsi yang dimiliki oleh Balai POM memiliki kesamaan dengan BPOM yaitu mengawasi peredaran makanan dan obat namun, pengawasan hanya mencakup di wilayah Kepri. Peredaran pangan olahan yang beredar diwilayah Kepri merupakan tanggung jawab dari Balai POM di Batam. Termasuk didalamnya peredaran pangan olahan tanpa izin (illegal). Peredaran pangan olahan yang tidak memiliki izin edar melanggar ketentuan Pasal 91 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 Tentang Pangan. Berdasarkan hal itu diperlukannya peran dari Balai POM di Batam untuk mengawasi dan mengatasi adanya peredaran pangan olahan tanpa izin edar tersebut. Penulis menggunakan jenis penelitian Empiris. Yang mana dalam hal ini penulis melakukan penelitian di Balai POM Batam. Dalam penelitian empiris penulis menggunakan data primer sebagai data utama yang berupa observasi dan wawancara kepada pihak Balai POM di Batam dan data sekunder sebagai data pendukung. Dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran pangan olahan tanpa izin Balai POM di Batam menerapkan konsep Pre-Market dan Post-Market. Kemudian untuk mengatasi permasalahan pangan olahan tanpa izin Balai POM juga melakukan tindakan upaya penaggulangan baik secara Pre-emtif, Preventif dan Represif. Namun, upaya yang dilakukan masih terdapat kendala yang mengakibatkan penanggulangan tidak berjalan secara efektif sehingga perlu dilakukan penguatan dalam tahapan preventif maupun represif untuk dapat memberikan penanggulangan yang efektif. ********************************************************************** The National Agency of Drug and Food Control (NADFC/BPOM) has a realization unit in Kepulauan Riau named POM Batam. Which the purpose and the task has the similarity with The National Agency of Drug and Food Control that is to control food and drug distribution, only POM Batam, the surveillance area only cope within Kepulauan Riau. Including The illegal distribution of processed food. This act doesn’t have a legal distributive permission which violate the regulation of Article 91 Code Number 18, 2012 about food. Based on that, it needs a role from POM Batam to supervise and overcome the illegal processed food mentioned. Writer is using the Empirical method. The writer does his research directly in order to solve the mentioned issues. Which in this case, The Writer does the research in POM Batam. In empirical research, The Writer uses premier data as the main data to observe and interview the person in charge in POM Batam and the secondary data as the supporting data. Based on the research’s results, in surveilling of illegal distribution of processed food by POM Batam, the apply the concept of Pre-Market and Post-Market that is based on law regulation. Next, to solve the issues mentioned, POM Batam also take the step of overcoming that either in Pre-emtive, Preventive and Repressive. However, the step that been taken still don’t go according to the plan and the increasing and empowering in either the preventive or repressive step in order to overcome the mentioned issue effectively.

Actions (login required)

View Item