Marbun, Tanty May (2018) Tinjauan Yuridis terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencabulan Sesama Jenis (Gay) di Rantauprapat (Studi Kasus Putusan Nomor : 348/Pid.Sus/2016/PN Rap). Undergraduate thesis, Universitas Internasional Batam.
|
Text
S_1451118_abstract_id.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
S_1451118_approval_sheet.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
S_1451118_bibliography.pdf Download (3MB) | Preview |
|
|
Text
S_1451118_chapter1.pdf Download (393kB) | Preview |
|
|
Text
S_1451118_chapter2.pdf Download (574kB) | Preview |
|
|
Text
S_1451118_chapter3.pdf Download (6MB) | Preview |
|
|
Text
S_1451118_chapter4.pdf Download (585kB) | Preview |
|
|
Text
S_1451118_chapter5.pdf Download (6MB) | Preview |
|
|
Text
S_1451118_cover_id.pdf Download (97kB) | Preview |
Abstract
Banyaknya isu mengenai lesbian, gay, biseksual dan trangender (LGBT) yang merusak moral anak-anak bangsa di Indonesia termasuk daerah Rantauprapat merupakan latar belakang penulisan karya ilmiah ini. Setiap orang tua yang mempunyai anak perempuan memiliki kekhawatiran karena berpotensi menjadi korban kekerasan anak. Namun, saat ini orang tua yang memiliki anak laki-laki pun juga harus waspada karena pelaku kekerasan seksual juga menyasar pada anak laki-laki sebab kebanyakan orang tidak akan curiga jika terjadi kedekatan antara laki-laki dengan laki-laki. Tindak pidana yang paling sering menyerang anak-anak salah satunya ialah pencabulan sesama jenis (gay). Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (Badiklitpensos) Bapak Edi Suharto dalam seminar yang bertema “Fenomena Kejahatan Seksual Terhadap Anak Termasuk LGBT dan Penanganannya Dalam Sudut Pandang Ilmu Kepolisian” menyatakan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Sosial (Kemensos) Sebanyak 45% - 47% anak yang berurusan dengan hukum terkait dengan kasus kekerasan seksual yang paling banyak korbannya ialah sejenis. Dari 10 (sepuluh) korban, 1 (satu) anak perempuan dan 9 (sembilan) anak laki-laki. LGBT khususnya pencabulan sesama jenis tidak hanya mengundang kriminal tetapi juga meningkatkan penyebaran HIV/AIDS. Pembiaran perbuatan cabul, termasuk sesama jenis dan kejahatan seksual dilingkungan orang dewasa akan melahirkan kesan pada anak-anak bahwa perbuatan tersebut lumrah dan benar. Maka dari itu, negara harus memiliki komitmen untuk berperang melawan kejahatan seksual khususnya terhadap anak dan juga membantu untuk memperbaiki setiap pelaku tindak pidana LGBT khususnya pencabulan sesama jenis, karena LGBT bukan persoalan hak asasi manusia tetapi termasuk kategori orang dalam masalah kejiwaan. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk dapat mengetahui penerapan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana pencabulan sesama jenis (gay) di Rantauprapat dan mengetahui bagaimana perlindungan hukum terhadap korban tindak pidana pencabulan sesama jenis (gay) di Rantauprapat. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif, kemudian untuk metode pengumpulan data yang Penulis gunakan ialah studi pustaka dan wawancara terhadap Hakim. Hasil penelitian ini dibahas dengan cara deskriptif analisis, mengenai objek penelitian yaitu terhadap putusan Pengadilan Negeri Rantauprapat. Dalam hal pemaparan hasil penelitian dikaitkan dengan peraturan perundang-undangan serta teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menjelaskan mengenai hal penerapan sanksi pidana terhadap pelaku tindak pidana pencabulan sejenis di Rantauprapat ini masih belum tepat karena belum menggenapi bagian-bagian dalam konsep hokum teori Pemidanaan Gabungan yang tujuannya adalah membalas perbuatan penjahat dan juga memberikan manfaat untuk melakukan pembinaan secara edukatif yang mana upaya tersebut dilakukan agar jika terpidana keluar dari penjara dapat menjadi pribadi yang jauh lebih baik. Sehingga dapat disimpulkan dalam penelitian ini pemberian sanksi pidana dan perlindungan hukum terhadap korban pencabulan sejenis di Rantauprapat belum efektif. Kata kunci : Pencabulan Sejenis, Penerapan Sanksi Pidana, Perlindungan Hukum. ********************************************************************** The many issues of lesbian, gay, bisexual and transgender (LGBT) that damage the morale of nation children in Indonesia including Rantauprapat region is the background of writing this scientific paper. Every parents who has a daughter has a concern because of potential child victims of child abuse. However, nowadays parents who have son should also be wary because sex offenders are also targeting their son because most people will not be suspicious if there is a close relationship between men with men. The criminal acts that most often attack the children one of them is the same-sex offender (gay). Head of the Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (Badiklitpensos) Mr. Edi Suharto in a seminar entitled "The Sexual Crime Phenomenon of Children Including LGBT and Handling in the Police Science Viewpoint" He said that based on data from Kementerian Sosial (Kemensos) 45% - 47% of children which deals with the law in relation to cases of sexual violence where the most victims are the same sex. From 10 (ten) victims, 1 (one) daughter and 9 (nine) boys. LGBT in particular of same-sex transgressions not only invites criminals but also increase the spread of HIV / AIDS. The omission of lewd acts, including same-sex and sexual crimes in the adult environment will give the impression to the children that the act is common and right. Therefore, the country must have a commitment to fight against sexual crimes especially against children and also help to remedy every LGBT criminal actor especially for same-sex offenses, because LGBT is not a matter of human rights but it belongs to the category of people in psychological matters. This study aims to find out how the application of criminal sanctions against perpetrators of gay crimes in Rantauprapat and know how the legal protection against victims of gay crimes in Rantauprapat. In this study the authors use qualitative methods, then for data collection methods that the author uses is a literature study and interviews to the Judge. The results of this study are discussed by way of descriptive analysis, about the object of research that is against the decision of Rantauprapat District Court. In terms of presentation of research results associated with the legislation and theories used in this research. The results of this research explain about the application of criminal sanctions against perpetrators of similar criminal acts in Rantauprapat this is still not right because it does not meet the elements in the theory of The Combined Criminal Prosecution which aim is to reply to the criminal acts and also provide benefits for educational coaching which the effort done so that if the convict get out of prison can be a much better person. So it can be concluded in this study the provision of criminal sanctions and legal protection against victims of similar abuse in Rantauprapat is not effective.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Additional Information: | Similarity: 11 |
Uncontrolled Keywords: | Sexual Abuse, Implementation of Criminal Sanctions, Protection Law |
Subjects: | K Law |
Divisions: | School of Law > Law Science |
SWORD Depositor: | Admin Repository Universitas Internasional Batam |
Depositing User: | Admin Repository Universitas Internasional Batam |
Date Deposited: | 04 Nov 2018 12:40 |
Last Modified: | 04 Nov 2018 12:40 |
URI: | http://repository.uib.ac.id/id/eprint/1079 |
Actions (login required)
View Item |