Pola Pembinaan Residivis Sebagai Upaya Mencegah Pengulangan Tindak Pidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIa Tanjungpinang

Setiawan, Akhmad Heru (2012) Pola Pembinaan Residivis Sebagai Upaya Mencegah Pengulangan Tindak Pidana di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIa Tanjungpinang. Master thesis, Universitas Internasional Batam.

[img]
Preview
Text
T-1052005-abstract_idp.pdf

Download (367kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T-1052005-bibliographyp.pdf

Download (357kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T-1052005-chapter1p.pdf

Download (387kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T-1052005-chapter2p.pdf

Download (388kB) | Preview
[img] Text
T-1052005-chapter3p.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (594kB)
[img] Text
T-1052005-chapter4p.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (588kB)
[img]
Preview
Text
T-1052005-chapter5p.pdf

Download (356kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T-1052005-cover_idp.pdf

Download (365kB) | Preview
[img]
Preview
Text
T-1052005-table_of_contentsp.pdf

Download (364kB) | Preview

Abstract

Salah satu yang merusak system masyarakat adalah adanya penjahat-penjahat kambuhan atau yang biasa disebut residivis. Para penjahat ini biasanya mengulangi kejahatan yang sama, meskipun dia sudah pernah dijatuhi hukuman. Penanggulangan kejahatan residivis dilakukan dalam serangkaian sistem yang disebut sistem peradilan pidana (criminal justice system) yang mempunyai sarana dalam masyarakat untuk menanggulangi kejahatan. Untuk itu peruses pembinaan yang tepat untuk dapat mencegah terjadinya pengulangan tindak pidana. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, artinya hanya menggambarkan analisis terhadap kredit dengan jaminan hak atas tanah. Alat pengumpul data dalam penelitian ini adalah melaksanakan wawancara (field research) dan penelusuran kepustakaan (library research). Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis kualitatif. Penyebab terjadinya tindak pidana residivis dalam sistem pidana di Indonesia adalah karena adanya stigmatisasi masyarakat dan kondisi lingkungan areal pemasyarakatan. Stigmatisasi tersebut sebenarnya muncul dari rasa ketakutan masyarakat terhadap mantan narapidana, dimana dikhawatirkan akan mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan melanggar hukum. Penyebab lain adalah dampak dari prisonisasi atau terjadinya penyimpangan sendiri di dalam masyarakat penjara diakibatkan oleh kekuatan yang merusak didalam kehidupan para penghuni penjara. Bentuk pembinaan terhadap residivis yang diperlukan di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Tanjungpinang dilakukan dengan 2 cara, yaitu bentuk pembinaan individual dan pembinaan kelompok. Pembinaan individual dilakukan lagi dengan pembinaan kepribadian dan pembinaan kemandirian. Factor-faktor yang menghambat pembinaan residivis adalah Kalangan Internal (birokrasi), kelebihan penghuni (over capacity), lemahnya pengawasan baik pengawasan melekat oleh pejabat internal Lapas dan pengawasan fungsional, kualitas dan kuantitas sumber daya manusia petugas pemasyarakatan (gaspas) dan anggaran yang minim. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menghadapi hambatan-hambatan dalam pelaksanaan pembinaan residivis di Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Tanjungpinang dilakukan dengan cara mempermudah birokrasi, mempercepat proses pengeluaran narapidana. Dalam penelitian ini dikemukakan saran agar diberikan system database online yang berlaku di seluruh Indonesia mengenai data pelaku kejahatan. Selain itu perlu ditingkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) petugas pemasyarakatan, sehingga petugas memiliki bekal yang cukup dalam melakukan tugasnya, terutama yang berkaitan dengan kegiatan keterampilan. Kesejahteraan petugas pemasyarakatan hendaknya lebih diperhatikan dan ditingkatkan kesejahteraannya oleh pemerintah.

Item Type: Thesis (Master)
Uncontrolled Keywords: Bentuk Pembinaan, Residivis, Pengulangan tindak pidana
Subjects: K Law > Hukum Pidana
Divisions: School of Law > Master of Law
Depositing User: Mutia Farida
Date Deposited: 26 Jan 2017 08:05
Last Modified: 26 Jan 2017 08:05
URI: http://repository.uib.ac.id/id/eprint/36

Actions (login required)

View Item View Item